Ketertiban
I.
Mengidentifikasi
Tokoh dan Latar Cerita
1. Tokoh dan Latar
Tokoh
cerita ada yang berupa manusia, ada pula yang berupa binatang. Tokoh cerita
memiliki sifat yang berbeda-beda. Misalnya, baik, jahat, pemalas, rajin, dan sebagainya.
Seperti pada kehidupan ini, ada orang yang baik hati, tetapi ada juga orang
yang perbuatannya tidak baik.
Selain
tokoh, di dalam cerita terdapat latar. Latar adalah segala keterangan mengenai
waktu, tempat, dan suasana yang terjadi dalam cerita.
Bacalah
cerita dibawah ini !
Pindahnya
Guru Kami
Karya:
Pramudito
Pagi itu, seperti
biasa, Arni berangkat ke sekolah. Namun, ia merasa heran ketika melihat
teman-temannya berkerumun di halaman sekolah. Arni yang ketua kelas, langsung
menyapa Saiful, wakilnya.
“Ada apa, Pul, kok
teman-teman pada bergerombol?”
“O, itu memang yang
akan kuberitahukan padamu, Ni! Teman- teman lagi membicarakan Pak Hamdan yang
akan dipindah ke sekolah lain!” jawab Saiful.
Arni berpikir sejenak.
Pak Hamdan sudah beberapa tahun mengajar di sekolah itu. Murid-murid menyukai
Pak Hamdan. Ia mengajar dengan tenang dan pelajarannya mudah ditangkap. Pak
Hamdan juga ramah, sekaligus tegas jika ada murid yang berbuat salah.
Sebagai ketua kelas,
Arni berusaha menenangkan teman-temannya. Ia berjanji akan menanyakan langsung
masalah ini kepada Kepala Sekolah.
Bu Ari, Kepala Sekolah
mereka, menerima Arni dan Saiful. Arni lalu bertanya tentang kebenaran berita Pak
Hamdan yang akan pindah. Bu Ari dengan tersenyum menjawab.
“Arni, berita itu belum
tentu benar. Andai benar, Pak Hamdan akan dipindah, kalian juga tak perlu cemas.
Dalam kedinasan, hal ini sudah biasa. Yang menentukan adalah Dinas Pendidikan. Jadi, kalian tunggu saja
kabar resminya.”
Arni dan Saiful
sebenarnya kurang puas atas penjelasan Bu Ari. Kawan-kawannya juga kecewa.
Akhirnya, Arni
mengumpulkan kawan-kawannya pada suatu jam pelajaran kosong. Saat itu, guru
pengganti Pak Hamdan tidak bisa mengajar. Ketika Arni mulai bicara, tiba-tiba
Saiful berkata setengah berteriak.
“Arni, bagaimana kalau
kita demonstrasi saja untuk menolak kepindahan Pak Hamdan.”
“Ah teman-teman, memang
demonstrasi tidak dilarang. Tapi, apakah demonstrasi itu bisa menyelesaikan masalah
kita?” kata Arni mulai memperlihatkan sikap tegasnya sebagai ketua kelas.
“Tapi sekarang di
mana-mana ada demonstrasi kok! Mengapa kita tidak?!” tukas Saiful lagi.
“Teman-teman,” kata
Arni setelah suasana kelas mulai tenang kembali, ”saya punya usul, sebagai cara
pengganti demonstrasi. Bagaimana kalau kita mengirim surat resmi kepada Kepala
Sekolah. Kita jelaskan baik-baik. Mudah-mudahan Kepala Sekolah mau mendukung
kita.”
Meskipun dengan
setengah hati, namun teman-teman Arni setuju juga dengan usulan tersebut.
Siang itu Arni dibantu
Saiful menyusun sepucuk surat. Setelah dikoreksi di sana sini, mereka
menyampaikan surat itu kepada Kepala Sekolah.
“Tunggulah, besok pagi
Ibu akan ke kelasmu,” kata Bu Ari.
Keesokan harinya,
murid-murid kelas lima berkumpul di kelas. Selang beberapa lama kemudian, Bu
Ari masuk dan segera berbicara.
“. . . anak-anak, ini
berita yang dapat Ibu sampaikan. Pak Hamdan ternyata diputuskan untuk dipindah.
Tapi . . .”
Suasana kelas menjadi
sunyi. Bu Ari melanjutkan,
“Kepindahan itu ditunda
hingga empat bulan mendatang, sampai kalian naik kelas. Setelah kalian naik ke
kelas enam, Pak Hamdan akan meninggalkan sekolah ini. ”
Seketika kelas menjadi
riuh karena gembira.
“Horeee!! Pak Hamdan
tak jadi pindah!”
2. Menjelaskan Tokoh dan Latar Cerita secara Lisan
Kamu
tentu sudah terbiasa menjelaskan sesuatu secara lisan di depan kelas. Sebelum
menjelaskan sesuatu di depan kelas, kamu perlu mempersiapkan catatan kecil.
Untuk menjelaskan tokoh-tokoh cerpen Pindahnya Guru Kami, kamu perlu
membuat catatan kecil
seperti contoh berikut.
No.
|
Nama
Tokoh
|
Sifat/Watak
|
Bukti
Teks
|
1.
|
Arni
|
Bijaksana dan
demokratis
|
“Saya punya
usul, sebagai cara
pengganti
demonstrasi. Bagaimana kalau kita mengirim surat resmi kepada Kepala Sekolah.
Kita jelaskan baik-baik. Mudah-mudahan Kepala Sekolah mau mendukung kita.”
|
2.
|
...............
|
....................
|
.......................
|
3.
|
...............
|
....................
|
.......................
|
Adapun latar cerita
dapat dibuat seperti contoh berikut.
a.
Latar waktu: pagi
hari.
Bukti teks : Pagi itu, seperti biasa,
Arni berangkat ke sekolah.
b.
Latar tempat: halaman
sekolah.
Bukti teks : Pagi itu, seperti
biasa, Arni berangkat ke sekolah. Namun, ia merasa heran ketika melihat
teman-teman berkerumun di halaman
sekolah.
II.
Memerankan Tokoh
Drama
1. Membaca Dialog Drama
Membaca
dialog dalam naskah drama harus jelas dan lancar. Selain itu, dialog harus
diucapkan sesuai dengan situasi dan karakter tokoh yang diperankan. Berikut ini
beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membaca dialog dalam naskah drama.
a. Lafal
Pelafalan
atau pengucapan kata-kata harus jelas.
b. Intonasi
Intonasi
disebut juga lagu kalimat. Dalam membacakan dialog, intonasi harus tepat.
Misalnya, untuk menyampaikan pertanyaan, nada akhir harus naik.
c. Jeda
Jeda
disebut juga perhentian. Dalam membaca, penempatan jeda harus tepat. Jika salah
menempatkan jeda, maksud kalimat akan salah.
Contoh :
1) Bibi
/ Umi pergi ke mana? (yang pergi Umi, bukan bibi)
2) Bibi
Umi/ pergi ke mana? (yang pergi bibi)
d. Volume Suara
Suara
harus dapat diterima pendengar dengan jelas. Namun, tidak perlu terlalu keras.
e. Mimik dan Gerak Anggota Tubuh
Mimik
merupakan ekspresi wajah ketika sedang berbicara. Mimik dan gerak anggota
tubuh, misalnya, tangan, bahu, dan kepala sangat membantu dalam berdialog.
Dialog akan lebih hidup jika disampaikan dengan penuh ekspresi disertai gerak
yang wajar, sesuai dengan makna kalimat yang disampaikan.
2. Memerankan Tokoh
Ada
beberapa langkah yang harus kamu perhatikan dalam memerankan tokoh drama.
a. Membaca
dialog dalam naskah drama. Dalam membaca tersebut diperlukan penghayatan watak
atau karakter tokoh. Kamu juga harus memahami seluruh isi naskah.
b. Akting.
Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan
atas peran yang dilakukan. Akting harus sesuai dengan karakter tokoh yang
diperankan dan suasana (latar). Misalnya, pada saat gembira, aktingnya
memperlihatkan keadaan gembira.
c. Blocking
atau
penguasaan panggung. Blocking adalah perpindahan dari tempat yang satu
ke tempat yang lain agar penampilan tidak monoton atau menjemukan.
III.
Menemukan Informasi secara Cepat
1. Membaca Memindai
Tujuan
membaca memindai adalah menemukan informasi tertentu dengan cepat dan tepat. Gunanya,
misalnya, untuk mencari nomor telepon seseorang di kota
tertentu
pada buku petunjuk telepon. Untuk menemukan nomor telepon tersebut, kamu tidak
perlu membaca seluruh isi buku. Kamu dapat melakukannya dengan
membaca
memindai. Caranya sebagai berikut.
a.
Temukan nama kota yang kamu cari pada
bagian tepi buku petunjuk telepon!
b.
Temukan huruf pertama nama orang yang
akan kamu cari! Misalnya, yang kamu cari adalah nomor telepon Paiman Hartoyo.
Langsung bukalah halaman yang memuat huruf pertama P!
c.
Temukan nama yang berawal Paiman! Kamu
akan menemukan beberapa nama Paiman. Selanjutnya, kamu tinggal mencari nama
Paiman Hartoyo. Di situ kamu akan menemukan nama, alamat, dan nomor teleponnya.
IV.
Menulis Laporan Pengamatan
1.
Melakukan
Pengamatan
Sebelum
melakukan pengamatan, kamu harus menentukan sesuatu yang akan
kamu
amati. Sesuatu yang akan diamati disebut objek pengamatan. Sesudah
menentukan
objek, kamu harus menentukan perihal apa saja yang akan diamati
dari
objek tersebut. Selanjutnya, kamu dapat melakukan pengamatan. Bawalah
perlengkapan
yang diperlukan, misalnya, alat tulis dan kamera jika diperlukan.
2. Membuat Catatan
Pada
saat melakukan pengamatan, cobalah mencatat peristiwa atau perihal
yang
telah kamu tentukan. Hal yang kamu amati itu, misalnya, kepadatan lalu lintas di
jalan raya dekat sekolahmu. Untuk itu kamu harus mencatat orang dan kendaraan yang
lewat.
3. Membuat Kerangka Laporan
Sesudah
melakukan pengamatan, kegiatan berikutnya adalah membuat kerangka laporan.
Kerangka itu akan memudahkanmu dalam membuat laporan yang urut dan teratur.
Perhatikan contoh kerangka laporan di bawah ini!
Kerangka Laporan Pengamatan Tertib
Berlalu Lintas
A.
Pendahuluan
Ucapan
terima kasih
B.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Tempat
dan waktu pengamatan
2. Petugas
3. Hasil
yang diperoleh
C.
Kesimpulan dan Saran
D.
Penutup
4.
Menulis
Laporan
Kegiatan
selanjutnya adalah menulis laporan. Kerangka yang sudah dibuat dikembangkan
menjadi laporan yang utuh.
0 komentar:
Posting Komentar